FLU BABI

Penyakit flu babi (swine flu) yang berjangkit pada Maret 2009 di Meksiko kini diwaspadai berpotensi menimbulkan pandemic ke seluruh dunia.

Penyebab:
Masih dalam penelitian. Virus flu babi yang ditemukan di AS diduga merupakan suatu mutasi genetic dari strain virus H1N1

Gejala:
Secara umum mirip dengan influenza (Influenza Like Illnes/ILI); ada demam tinggi, lesu, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mual, muntah dan diare.

Penularan:
Ditularkan melalui binatang (terutama babi). Ada kemungkinan penularan dari manusia ke manusia melalui percikan ludah (droplet) dari bersin atau batuk penderita.

Masa Inkubasi:
3 – 5 hari.

Penanganan:
Pada dua hari pertama ketika timbul gejala, direkomendasikan pemberian obat antivirus oseltamuvir (Tamiflu) atau Zanamivir (Relenza)

Pencegahan:
Flu babi tidak bisa dicegah dengan vaksin flu manusia. Namun, tindakan pencegahan umum bisa dilakukan, seperti menjalani hidup bersih dan sehat, menutup mulut dan hidung ketika bersin, selalu mencuci tangan pakai sabun, segera memeriksakab kesehatan apabila mengalami gejala flu. Apalagi bila ada riwayat pernah bepegian ke atau kedatangan tamu dari daerah pandemi, dan ada riwayat kontak langsung ataupun tak langsung dengan babi.
Untuk mendeteksi masuknya masuknya virus tersebut, saat ini pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan dengan mengaktifkan Thermal scanner pada pintu pintu masuk pelabuhan laut dan udara.
Bila ada kecurigaan kea rah swine flu, laporkan hal ini ke Posko KLB Direktorat Jenderal PP dan PL dengan nomor telepon (021) 425 7125. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai flu babi, hubungi Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal di nomor telepon/faks (021) 529 07416-9 dan (021) 529 21669, atau kirim e-mail ke puskom.publik@yahoo.co.id